Showing posts with label Analysis. Show all posts
Showing posts with label Analysis. Show all posts

Monday 13 March 2017

MotoGP: Kupas Inner Winglet & New Model Fairing Honda RC213V Repsol Honda 2017


Sugeng Dhalu Kang Bro, Mughi tansah wilujeng Sehat Saras Sejahtera, lanjut lagi pembahasan seputar Klenik MotoGP 2017, kali inih Ariif Pedrosa bakal bahas Inovasi Tim Repsol Honda 2017, langsung saja, seperti kita ketahui bersama, selain Yamaha, Ducati, Aprilia, Suzuki, KTM, Honda juga mencoba Part-part Baru termasuk Hadirnya New Inner Winglet yang ditugaskan untuk memaksimalkan Efek Downforce Honda RC213V 2017, selain itu, Via IRTA Test MotoGP Hari Ketiga semalam, diperoleh Update lanjutan bahwa Honda kembali mencoba Part Baru lagi yaitu New Model Fairing dengan Moncong agak Lebar & sedikit ada Lekukan Bibir pada Ujung Front Fairing, weeh buat apa lagi niih, tentunya tak bakal jauh-jauh dari Kustomisasi untuk menghadirkan Efek Downforce itu tadi, Monggo dilanjut Kang Broo, Penampakannya foto bawah Honda RC213V Marc Marquez.


Yaapp dari Penampakan Bentuk New Front Fairing tersebut dapat disimpulkan bahwa Honda mencoba membuat Inovasi Kustomisasi Fairing dimana untuk Kolong Ram AIR Ujung Fairing selain berguna sebagai Saluran Udara dari Depan juga difungsikan sebagai Pemantik Efek Downforce, terlihat dari Desain Bibir Front Fairing yang agak Melebar & berbentuk melengkung ke bawah, Ariif Pedrosa bisa simpulkan, Alur lanjutan sisi dalam dari Fairing tersebut akan sedikit melengkung keatas dengan asumsi agar Udara yang masuk mampu memberikan Press ke daerah Lengkungan sisi dalam tersebut dan menghasilkan Efek Downforce untuk Honda RC213V, namun Pertanyaan menggelitik selanjutnya adalah, seberapa Efektif kah Kustomisasi tersebut bila dibandingkan menggunakan Inner Winglet ataupun Winglet 2016, klo udah gtu mau gak mau harus tanya pada Empunya yang udah nyobain, siapa lgi klo bkan MM93.


Seperti kita tahu, Rata-rata hampir semua Part-part Baru Honda dicoba oleh Marc Marquez, mulai dari Sassis, Engine, Fairing Baru & juga Inner Winglet. Total sudah ada 3 Model Fairing yang dijajal Marc Marquez, mulai dari Fairing ber AIR RAM Model mengotak Lebar, Fairing ber Inner Winglet & terakhir New Fairing diatas dengan Model Ujung Moncong Ram Air berbibir landai.
Tak seperti Ducati yang membuat Inner Winglet & Fairing yang Super Duper Radikal abiss-abisan, Honda sepertinya tak terlalu Neko-neko, tentu bsa disimpulkan, Penggunaan & juga Model Winglet disesuaikan dengan Kadar Peruntukan Motor masing-masing Pabrikan, maka barang tentu Winglet yang didesain bakal sangat berbeda-beda, dan Hal inilah yang membuat Pabrikan memiliki Ide-idenya sendiri untuk membuat Kustomisasi Inner Winglet maupun Fairing sesuai Keperluan masing-masing. Cuma semua bertabur Garis Lurus agar mampu mendapatkan Efek Downforce Maksimal sehingga Wheelie pada Ban bisa diminimalisir atau lebih bagusnya lagi dihilangkan, Yaap kurang lebih begitu Kang Brooh, Monggo Sugeng Sampluk...

Ariif_Pedrosa_Djogdjakarta 

Read More..

Friday 29 April 2016

Analysis: Konstelasi Rider pendamping Jorge Lorenzo on Ducati untuk Musim 2017, Monggo Vrooh...

Analysis: Konstelasi Rider pendamping Jorge Lorenzo on Ducati untuk Musim 2017, Monggo Vrooh...



Sore Vrooh, 2 Hari gak ngeblog rasane ada yang kurang tenan, Yaap nih kembali nge Blog Vrooh, bahas seputaran Jorge Lorenzo yang bakal Switch to Ducati Musim 2017 nanti, daan barang tentu Kursi Rider Ducati tinggal 1 Slot dan bakal diperebutkan oleh Duo Andrea yang untuk Musim 2016 inih sementara masih berduet on Ducati Corse.
Dan melihat Kasak-kusuk yang terus memanas, bakal tentu salah satu dari Keduanya bakal terdepak. Entah Dovizioso maupun Iannone memiliki Kesempatan yang Sama baik Terdepak maupun Bertahan untuk menjadi Rekan Setim Lorenzo. daan bakal siapakah diantara Keduanya yang dipertahankan Ducati untuk Musim 2017..??, Jawabannya tentu masih Abu-abu Grey Pemirsaah, mengingat Musim 2016 baru bergulir 4 Seri, terlalu cepat meramal bakal siapa yang terpilih.
Namun setidaknya, Ariif Pedrosa Blog memiliki 3 Syarat Konstelasi yang bisa dijadikan Analisis untuk Calon Rider Pendamping Jorge Lorenzo on Ducati Corse Musim 2017 nanti, kayak apa wae kui, Monggo Disimak Vrooh, siapke Kopi ben tetep melek teruss :v


1. Rider memiliki Rasa Team Order lebih Kuat
Barang tentu, alasan dibalik Pindahnya Lorenzo ke Ducati bukan hanya sekedar Material (Gaji lebih Besar) ataupun Tantangan, namun juga Effort untuk menjadi Rider Utama. Dan menilik Progress Lorenzo di Yamaha yang terkesan di Nomor Dua'kan Yamaha, barang tentu membuat Lorenzo Gundah.
Meski mampu mempersembahkan Gelar Juara Dunia, Hal itu belum bisa mengangkat Jiwa Brand Ambassador Lorenzo, seperti kita ketahui, Magnet Brand Ambassador Rossi didalam Produk-produk Yamaha sangatlah Kuat ketimbang Lorenzo. Yaap kasar kata Yamaha lebih mengedepankan Rossi lantaran bisa lebih Menjual ketimbang Lorenzo. Dan hal itulah yang membuat Lorenzo sedikit terkucilkan di Yamaha.
Barang tentu, kembali ke Calon Rider rekan Lorenzo nantinya, harus memiliki Jiwa Tim Order yang kuat tanda Kutip "Menghormati Rider Utama (Lorenzo)" dan tidak memiliki Egoisme Tinggi untuk sebuah Gelar Individual semata, memiliki Effort untuk memberikan Kesuksesan baik Rider maupun Team. Kasar kata bisa lebih Mengalah, Notabene dari Lorenzo sendiri merupakan Rider yang mengutamakan "Kesempurnaan" dan barang tentu menjadi Rider Utama adalah Prasyaratnya.

2. Pernah Meraih Gelar Juara Dunia
Yaapp perkara inih tentu bukan barang yang Teknis lagi namun memiliki Awareness Luar Biasa, Rider yang belum merasakan Gelar Juara Dunia tentu memiliki Egoisme Tinggi Better Than yang sudah pernah Mendapatkan Gelar, dan tak pelak Koresponden tentu lebih memihak Dovizioso ketimbang Iannone, selain sudah pernah meraih Gelar Juara Dunia meski on Kelas 125CC namun "Kedewasaan" Dovi sedikit lebih baik Better Than Iannone.
Ducati bisa saja memelihara Dua Macan sekaligus agar Tim memiliki Jiwa Kuat lewat Dua Pembalap Hebat, namun disatu sisi Ducati juga perlu memperhatikan Faktor "Keseimbangan" dalam Team. Contoh Konkrit Yamaha yang menduetkan Rossi-Lorenzo, alih-alih memelihara Dua Rider Kuat namun alhasil Keduanya malah Bentrok untuk perebutan Gelar Juara yang membuat Kubu Movistar Yamaha jadi tidak Harmonis lagi. 
Berbeda dengan Repsol Honda dimana Marc Marquez sedikit lebih dikuatkan untuk Meraih Gelar Juara Dunia sementara Dani lebih sebagai Penyeimbang, dan Totally Keduanya sejauh inih tetap Harmonis berduet on Tim Repsol Honda.

3. Kekompetitifan Rider
Kekompetitifan udah lazim menjadi Syarat Rider dalam sebuah Tim, meski Level Kekompetitifan Rider MotoGP memiliki Grade yang berbeda-beda, namun setidaknya mana yang memiliki Progress lebih Maksimal, maka Dia lah yang memiliki Kesempatan lebih Besar untuk tetap Dipertahankan.
Namun terlepas dari Hal Kekompetitifan tersebut, bilamana Tim memiliki Kebijakan lain barang tentu tidak 100% Sepenuhnya mampu menolong Karir Rider.
Dan Hal inih juga memiliki Kaitan yang Erat dengan Duo Andrea, meski masih terlalu Dini membicarakan Keduanya mana yang bakal lebih Kompetitif on Musim 2016 inih, setidaknya Hasil mereka nantinya juga memiliki Pengaruh Besar untuk Kebijakan Ducati on Musim 2017 nantinya.

Yaap demikian Analysis yang bisa Ariif Pedrosa Blog uraikan, memang masih terlalu Dini menyimpulkan mana yang bakal bertahan & mana yang bakal pergi, namun setidaknya 3 Faktor diatas memiliki Pengaruh yang lumayan Kuat untuk Rider tersebut. Yaapp monggo Disimpulkan sendiri Vrooh, Monggo Disampluuk...

Ariif_Pedrosa~Djogdjakarta





Read More..

Friday 22 April 2016

Analysis : Rahasia Larisnya Penjualan Big Bike Honda, Monggo Vrooh...

Analysis : Rahasia Larisnya Penjualan Big Bike Honda, Monggo Vrooh...



Sore Vrooh, sesuai Janji Ane beberapa Tahun Silam, Ngoahahaa, perihal bakal Sharing hasil Obrolan Ane bareng Mas Hakim selaku Owner-Salesman-Ketua Big Bike Indonesia untuk diangkat dalam Artikel on Ariif Pedrosa Blog. Naah nih Ane share hasilnya Omm, Hal apa saja yang menjadi Dasar Penjualan Big Bike, Market Share yang dituju, dan gimana Pendekatan yang dilakukan terhadap Konsumen & Potential Buyer Big Bike Series AHM aka Astra Honda Motor. Yaap monggo Disampluk Vrooh...
Seperti kita ketahui, secara Penjualan, Big Bike Series Honda mendapatkan sambutan yang Cukup Baik dari kalangan Bikers Tanah Air, Contoh konkrit laah, Awal mula Launching, 10 Unit Big Bike langsung terjual Omm, kemudian yang sedang Fresh-freshnya kemarin on Gelaran IIMS aka Indonesia International Motor Show, Big Bike terjual 23 Unit dalam Perhelatan yang dilakukan hanya dalam 10 Hari saja. Dengan gebyar Diskon yang Variatif dari angka 29jt-35jt membuat Daya Tarik terhadap Konsumen lebih Mak Nyuss.
Naah terus apa sih Rahasianya dari larisnya Penjualan Big Bike di Tanah Air Indonesia inihh..??, jawabannya bakal langsung dibeberkan oleh Juragan Big Bike Indonesia, Mas Hakim Vrooh, berikut Petikannya...


Mas Hakim secara Real membeberkan, Pendekatan terhadap Konsumen & Service Excellent laah yang paling mengakomodir Potential Buyer untuk nebus Big Bike Series, lebih lanjut, Mas Hakim menegaskan, Tamu atau Konsumen itu Raja, sehingga Service terbaik adalah senjata Utama untuk mampu menarik Hati Konsumen. Barang tentu Jualan Mocil sama Moge itu tidak bisa dianggap sama Vrooh, Moge thu langganane Orang Gedhean semua, makanya Salesman juga harus Hyper All Out memberikan Pelayanan Terbaik, dan Ditunjang pula dengan Markas (Jakarta Honda Center) yang Friendly & sangat memanjakan Konsumen maupun Loyalis Big Bike Series dan Owner Big Bike Series.
Mas Hakim juga menambahkan, untuk Market Share Indonesia sendiri, meski Jualan Moge yang Identik & Syarat akan Performance luar biasa Jengat, namun Type-type Moge yang dihadirkan lebih ke Aura Sport Touring, Contoh Konkrit Honda 500 Series yang memang secara Nalariah lebih ke Gen Moge Sport Touring, 650 Series juga Aura Touring, Vultus juga Sport Touring, Except CBR 1000RR SP Only yang memilki Aura Superbike Performance, namun bila ditelisik, Fireblade bila dibandingkan dengan Superbike-superbike Kompetitor Pabrikan lain memiliki Horse Power sedikit lebih rendah, dengan Kata lain, Penjualan Big Bike Series lebih menyesuaikan Track Indonesia.


Sempat Ane celetuk perihal CBR 600RR, Mas Hakim cuma bisa Geleng-geleng & jawab "Belum tau inih Mas", sambil Nyeloteh "kalaupun CBR 600RR mau dibawa kesini, lantas mau dibawa Kebut-kebutan dimana coba Mas, tempatnya aja ndak ada & kurang mendukung gak kayak diluar Negeri" sambil tertawa :v
Yaapp memang pada Dasarnya Bikers Indonesia itu lebih demen Touring Adventure ketimbang kebut-kebutan di Sirkuit Omm, lebih jauh, bila ngebut di sirkuit juga ndadak Nyewa, thu aja mungkin Sirkuit yang udah bertaraf International macam Sentul, kalau macam Kenjeran, Pasar Senggol, laah dijamin Kempot-kempot Vrooh lantaran Tracknya kurang memadai untuk kebut-kebutan Moge 600CC ke atas yang terkenal Super Bengis & Ganas.
Makanya dari itu, AHM lewat Mas Hakim juga tak gegabah Jualan Moge "Yaa kalau dibandingin Kompetitor Tetangga sebelah memang Kita gak banyak Line Up Omm, karena Kita gak mau asal Jualan, dasarnya ada pada Kondisi Market & kayak gimana Faktor Internal-Externalnya serta Kondisi Indonesia itu sendiri, Kita bisa aja Omm nambahin Line Up bejibun lengkapnya, tapi kalau gak pada Laku, malah Kita yang Rugi, gtu Omm, jadi pada dasarnya kita  berasas Efisiensi Penjualan (Bukan asa Bis Patas Efisiensi Jogja-Purwokerto PP lho Vrooh :v ), lagian nih Kita jualan juga santai kok Omm, bukan sebagai Tulang Punggung Penjualan AHM, jadi kita maah murni Hobi & Peminatnya juga rata-rata Orang Hobi (Banyak Duit :v) "
Yaap begitu laah Pemirsaah, sedikit Obrolan dengan Mas Hakim yang bisa Ane share buat Ente-ente semua para Pembaca Setia Ariif Pedrosa Blog, Wokee segitu dulu, Monggo Disempall...Salam Adoll Sawah Pirang-pirang Hektare :v

Ariif_Pedrosa~Djogdjakarta

Read More..